JAKARTA, KOMPAS.com — Meski tak berbahaya dan tidak
menular, ketombe cukup mengganggu. Ketombe adalah hasil pengelupasan kulit
kepala secara berlebihan. Normalnya, pengelupasan sel kulit (sel mati)
berlangsung setiap bulan atau tiap empat minggu.
Pada kasus ketombe yang parah, matinya sel kulit bisa
berlangsung setiap minggu, bahkan setiap tiga atau empat hari sekali.
Inilah beberapa fakta tentang ketombe supaya Anda paham dengan problem yang satu ini:
Inilah beberapa fakta tentang ketombe supaya Anda paham dengan problem yang satu ini:
1. Ketombe merupakan proses alami dan terjadinya musiman. Keadaan ini tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dikontrol.
2. Pada ketombe ringan biasanya muncul sisik-sisik kecil dan gatal.
3. Bisa diakibatkan oleh penggunaan pewarna rambut secara berlebihan, hair spray, gel, sampo yang tidak cocok, cuaca terlalu lembab atau terlalu kering, penggunaan penutup kepala yang tidak proporsional, sering berganti sampo, dan stres berat.
4. Kondisi itu dapat dikontrol dengan membersihkan rambut secara teratur dengan non-medicated shampoo.
5. Jika gejalanya parah, misalnya keluar warna merah atau terjadi di bagian tubuh lain, Anda butuh sampo jenis medicated shampoo yang bisa diperoleh dengan resep dokter.
6. Jika pengelupasan kulit kepala diikuti timbulnya warna merah dan keadaan berminyak di wajah, alis, dan bulu mata, atau terdapat sisik di bagian tubuh lain, seperti kaki dan alat kelamin, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.
7. Cara paling umum untuk mengusir ketombe adalah memakai sampo yang mengandung bahan aktif cytostatic agen, seperti selenium sulfide atau zinc pyrithione. Cytostatic agen berfungsi mengurangi pertumbuhan dan multiplikasi sel jamur. Sampo yang mengandung selenium sulfide sebaiknya tidak digunakan jika terdapat lecet di kulit kepala. Tar sampo, seperti tarsum, mampu mengontrol ketombe, juga berfungsi sebagai antiperadangan dan melemahkan jamur.
No comments:
Post a Comment