Pages

Imunisasi, Tameng Penyakit Anak

KOMPAS.com — Pencegahan adalah kunci untuk memiliki kesehatan yang baik. Bahkan, mencegah lebih baik daripada mengobati. Salah satu cara terbaik untuk melindungi anak-anak dan keluarga dari penyakit adalah dengan imunisasi.

Imunisasi pada dasarnya bertujuan untuk menstimulasi reaksi kekebalan tubuh tanpa menimbulkan penyakit. Beberapa penyakit infeksi seperti campak, tetanus, polio, atau hepatitis bisa dicegah dengan imunisasi. Meski tidak semua penyakit infeksi tersebut mengancam jiwa, beberapa penyakit bisa menyebabkan kecacatan.

Teknik pemberian imunisasi pada umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara disuntik atau ditelan. Setelah bibit penyakit itu masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit itu dengan membentuk antibodi. Selanjutnya, antibodi itu akan terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk kemudian melawan penyakit yang mencoba menyerang.

Jenis Olahraga untuk Cegah Sakit Jantung

KOMPAS.com — Berat badan berlebih merupakan faktor risiko menderita penyakit jantung. Akan tetapi, jangan menyerah, banyak yang bisa kita perbuat agar penyakit jantung tidak sampai menghampiri. Salah satunya adalah berolahraga.

Dengan olahraga teratur, denyut jantung menjadi sebuah pompa yang lebih efisien sehingga jantung tidak perlu bekerja sekeras bila Anda kurang berolahraga.

Menurut penelitian terbaru, jenis olahraga paling ideal untuk mengurangi risiko serangan jantung pada orang yang kegemukan adalah kombinasi latihan beban dengan aerobik.

Orang yang hanya melakukan olahraga jenis aerobik saja akan mengalami penurunan lingkar pinggang dan berat badan. Sementara orang yang hanya berlatih beban manfaatnya terhadap kesehatan jangka panjang lebih kecil.

"Latihan aerobik ditambah latihan ketahanan merupakan program yang paling optimal untuk mereka yang kegemukan," kata Dr Timothy Church, yang meneliti olahraga dan penyakit di Louisiana State University's Pennington Biomedical Research Center.

Tanda Jantung Bermasalah

KOMPAS.com - Di antara Anda, pasti ada yang pernah membaca tanda-tanda atau gejala serangan jantung dari berbagai literatur. Di antaranya sekian banyak gejala, nyeri dada dan rasa sesak merupakan tanda yang paling populer dari serangan jantung. Tetapi, bagaimana dengan tanda-tanda lain yang penting untuk ketahui guna mengantisipasi gangguan jantung?

Para pakar jantung menyebutkan, gejala-gejala sakit jantung sebenarnya bisa tampak dari keluhan di banyak bagian tubuh. "Jantung, bersama dengan pembuluh arteri yang menyokongnya adalah salah satu otot yang besar. Ketika jantung mengalami kegagalan, gejala-gejalanya bisa terlihat di banyak bagian tubuh," kata Jonathan Goldstein, kardiolog dari St. Michael's Medical Center di Newark, New Jersey.

Berikut ini adalah lima petunjuk tersembunyi yang bisa menjadi penanda munculnya gangguan pada jantung. Apabila Anda mengalami dua atau lebih gejala seperti dibawah ini secara bersamaan, Goldstein menganjurkan untuk segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut :

Kasih Sayang Ibu Jauhkan Anak dari Penyakit

KOMPAS.com - Tidak ada cinta yang tulus dan abadi selain kasih sayang seorang ibu kepada anak-anaknya. Bahkan, sebuah riset teranyar menunjukkan, cinta seorang ibu kepada anak dapat mencegah penyakit hingga anak menginjak usia dewasa.

Kesimpulan ini diambil setelah peneliti menemukan bukti bahwa ada beberapa anak yang hidup di daerah miskin, namun tidak menderita penyakit kronis ketika beranjak dewasa. Padahal menurut peneliti, anak-anak itu seharusnya memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita berbagai penyakit kronis.

Setelah ditelusuri, para ahli akhirnya menemukan bahwa mereka yang menderita penyakit kronis ketika dewasa, berasal dari latar belakang di mana masa kecilnya mengalami penuh tekanan, sehingga meningkatkan kemungkinan anak menderita penyakit seperti diabetes, stroke atau hipertensi di kemudian hari.

Namun, mereka yang dibesarkan dengan penuh cinta ibu diketahui memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan ketimbang mereka yang tidak dekat dengan ibu mereka. Peneliti berpikir, hal ini mungkin disebabkan karena adanya rasa empati dan harga diri yang diajarkan oleh ibu kepada anak-anak mereka.

Kiat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Kompas.com - Zat-zat penyerbu tubuh kita ada di mana-mana, mulai dari makanan, tanaman, hewan, air, dan berbagai permukaan. Sebagian besar organisme penyerbu itu tidak menimbulkan penyakit karena berada dalam kendali sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi, bila sistem kekebalan tubuh melemah atau kita berhadapan dengan organisme yang kekebalannya belum dimiliki tubuh, maka kita akan terkena penyakit. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menguatkan sistem imun kita, terutama dengan imunisasi. Untuk menyiapkan kekebalan tubuh terhadap zat-zat penyerbu tubuh, kita juga bisa melakukan langkah-langkah berikut:

1. Kurangi stres

Stres memang bisa menguntungkan, karena ini akan membuat tubuh menyiapkan diri menghadapi tantantangan. Tetapi stres yang tetap bisa berpengaruh buruk. Penelitian menunjukkan hal itu akan mengurangi kekebalan tubuh, sistem tubuh untuk melawan penyakit.

2. Rutin melakukan hubungan seks

Penelitian menunjukkan kehidupan seks yang baik bisa menyehatkan. Salah satu studi melihat kaitan antara aktivitas seksual dan kesehatan pada orang berusia pertengahan dan lansia. Hasilnya menunjukkan orang yang rutin berhubungan intim memiliki status kesehatan lebih baik dibanding yang jarang bercinta.

Ayo, Bangkit dari Patah Hati!

KOMPAS.com - Setelah putus cinta, Anda pasti akan sangat sulit berpikir untuk menjalani hubungan cinta lagi untuk sementara waktu. Bahkan, banyak orang yang merasa tidak akan percaya lagi dengan yang namanya cinta. Namun, percayalah, suatu saat Anda pasti ingin menemukan cinta lagi. Belajarlah dari pengalaman sebelumnya agar tak lagi kecewa ketika menemukan cinta baru. Cobalah untuk bangkit dari siklus patah hati, agar Anda bisa kembali berkencan dan menjalani hubungan dengan lebih dewasa. Caranya?

1. Tinggalkan masa lalu
Setelah patah hati, tentu Anda tak ingin membicarakan semua hal tentang sang mantan, dan semua yang sudah dilakukannya untuk menyakiti hati Anda. Daripada mengingat-ingat terus pengalaman menyakitkan itu, sebaiknya tinggalkan saja masa lalu dan coba memulai kembali awal yang menyenangkan. Tegaskan kembali bahwa Anda sudah tak bersama lagi dengannya, dan tak ada gunanya mengenang peristiwa pahit bersamanya. Ucapan yang pernah disampaikan mantan pacar tidak selalu berarti benar. Berhentilah memikirkan hal ini agar tidak membebani pikiran dan membuat Anda selalu cemas.

Fase Patah Hati

KOMPAS.com - Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba si dia memutuskan hubungan. Padahal, janur kuning sebentar lagi melengkung. Sakit hati, pasti. Dunia serasa runtuh? Ya, iyalah. Bagaimana cara agar Anda bisa segera bangkit?

Menurut Barbara De Angelis, penulis buku The 100 Most Asked Question About Love, Sex, and Relationship, ada empat tahap proses penyembuhan yang mesti dilalui.

Fase 1: Perasaan tercabik-cabik
Waktu: 2 minggu - 4 bulan

Pada tahap ini, Anda mungkin akan menangis sepanjang hari, merasa kehilangan, tidak berdaya, kesepian, hilang selera makan, bahkan merasa sakit di dada yang tak kunjung reda. Tahap ini paling sulit dalam putus cinta. Anda merasa rasa sakit itu tidak akan pernah berakhir. Namun Anda salah. Anda akan melaluinya dengan baik, bahkan lebih cepat, bila melakukan hal-hal berikut:

Yang Bikin Putus Cinta Makin Menyakitkan

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah mengalami putus cinta, entah itu memutuskan atau diputuskan. Bila tidak, Anda mungkin belum mengalami proses membina hubungan yang utuh. Merasakan sakit ketika diputuskan menjadi bagian dari pendewasaan diri, sehingga memberi Anda peluang untuk belajar dari kesalahan dan memperbaiki diri.

Sayangnya, banyak orang enggan melewati proses ini. Mereka berusaha keras untuk menghindari rasa sakit dengan berbagai cara. Misalnya dengan shopping, traveling ke luar negeri, makan sepuasnya, mencari pacar baru, atau bahkan mengadopsi anak. Padahal, cara-cara ini belum tentu berhasil membuat Anda menghindar dari sakit hati. Bahkan, mungkin akan terasa lebih menyakitkan. Anda ingin tahu apa saja yang membuat putus cinta lebih menyakitkan?

Terlalu cepat mendapat pacar baru
Ketika mantan pacar memperlakukan Anda dengan begitu buruk, seperti dengan mudahnya memberi label pada diri Anda, atau tak pernah memperhatikan keinginan Anda, berpisah darinya terkesan merupakan jalan terbaik. Ketika putus, Anda berniat ingin segera mencari kekasih baru supaya bisa melupakannya. Anda berhasil menemukan pria yang baik, dan menikmati setiap kencan yang Anda lakukan. Tetapi, kenapa ya, belakangan Anda jadi susah tidur dan lebih sering memikirkan si mantan? Ini bukan bagian dari rencana Anda!

5 Mitos Vaksin yang Menyesatkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski sudah diperkenalkan sejak awal abad 20, hingga saat ini cakupan vaksinasi di berbagai tempat belum mencapai 100 persen. Malah, jumlah anak yang mendapat vaksin menurun. Di Indonesia sendiri cakupan imunisasi baru sekitar 60 persen.

Padahal, vaksinasi sudah terbukti menjadi cara yang murah dan efektif untuk mencegah angka kesakitan dan kematian pada anak-anak akibat penyakit infeksi.

Berikut adalah lima mitos menyesatkan seputar vaksin dan fakta di balik mitos itu.

1. Vaksin tidak penting
Sampai saat ini penyakit yang berhasil dieradikasi (hilang) barulah cacar bopeng (small pox). Penyakit lain, meski vaksinnya sudah ditemukan puluhan tahun lalu, masih ada. Misalnya saja polio, cacar air atau batuk rejan.

2. Anak-anak mendapat terlalu banyak vaksin dan terlalu dini
Vaksin adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi penyakit yang dihadapi anak-anak dari lingkungan setiap hari.